8 Hikmah Tawakal sebagai Penyerahan Diri kepada Allah
8 Hikmah Tawakal sebagai Penyerahan Diri kepada Allah
23/10/2025 | Humas BAZNASTawakal merupakan salah satu ajaran penting dalam Islam yang menggambarkan penyerahan total seorang hamba kepada Allah SWT setelah berikhtiar dengan sungguh-sungguh. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap muslim dihadapkan pada berbagai ujian, tantangan, dan ketidakpastian. Di sinilah makna tawakal menjadi pondasi keimanan yang kuat. Hikmah tawakal kepada Allah tidak hanya menenangkan hati, tetapi juga mengajarkan kita untuk bersandar kepada kekuasaan dan kehendak-Nya, tanpa kehilangan semangat untuk berusaha.
Tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha, melainkan bentuk keyakinan bahwa hasil dari setiap usaha sepenuhnya berada di tangan Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman: “Dan bertawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.” (QS. Al-Ahzab: 3). Ayat ini menegaskan bahwa seorang muslim hendaknya tidak menggantungkan harapan kepada makhluk, tetapi hanya kepada Sang Pencipta. Melalui pemahaman inilah, hikmah tawakal kepada Allah menjadi salah satu bentuk ketundukan tertinggi dalam Islam yang membawa ketenangan, keyakinan, dan kekuatan jiwa.
1. Menumbuhkan Keteguhan Iman
Salah satu hikmah tawakal kepada Allah yang paling utama adalah memperkuat dan menumbuhkan keteguhan iman dalam diri seorang muslim. Ketika seseorang benar-benar berserah diri kepada Allah setelah berikhtiar, ia akan merasakan ketenangan yang luar biasa karena meyakini bahwa segala sesuatu sudah diatur dengan sebaik-baiknya oleh-Nya. Tidak ada yang terjadi tanpa izin dan kehendak Allah SWT.
Dalam kehidupan, kita seringkali dihadapkan pada kegagalan atau kehilangan. Namun, dengan memahami hikmah tawakal kepada Allah, seseorang tidak mudah putus asa. Ia akan melihat setiap peristiwa sebagai ujian yang membawa hikmah dan pelajaran. Keyakinan ini membuat hati menjadi lebih tenang dan jauh dari keraguan terhadap takdir yang ditentukan oleh Allah.
Keteguhan iman juga tercermin dalam kemampuan seseorang untuk tetap istiqamah meskipun dihadapkan pada kesulitan. Hikmah tawakal kepada Allah mengajarkan bahwa iman sejati adalah ketika kita tetap bersyukur di saat lapang dan bersabar di saat sempit. Dengan demikian, tawakal menjadi bukti nyata dari keimanan yang kokoh.
Selain itu, ketika seorang hamba memahami bahwa semua hasil akhirnya berada di tangan Allah, maka ia tidak akan terpengaruh oleh pujian atau celaan manusia. Ia hanya berfokus pada ridha Allah SWT. Inilah inti dari keikhlasan yang menjadi buah dari hikmah tawakal kepada Allah.
2. Menghilangkan Kegelisahan dan Ketakutan
Hikmah tawakal kepada Allah berikutnya adalah mampu menghilangkan rasa gelisah, takut, dan khawatir dalam menghadapi berbagai situasi hidup. Manusia sering kali merasa cemas terhadap hal-hal yang belum terjadi atau takut gagal dalam usaha. Namun, dengan tawakal, seorang muslim meyakini bahwa segala sesuatu sudah berada dalam pengawasan dan ketentuan Allah SWT.
Ketenangan batin ini muncul karena seseorang sadar bahwa apa pun hasilnya, semuanya adalah yang terbaik menurut Allah. Rasulullah SAW bersabda: “Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki; pagi hari ia pergi dalam keadaan lapar dan pulang dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi). Hadis ini menjelaskan bahwa hikmah tawakal kepada Allah membuat seseorang merasa aman, sebab Allah pasti menanggung rezeki dan kebutuhannya.
Dengan memiliki sikap tawakal, seseorang tidak mudah panik saat menghadapi kegagalan. Ia percaya bahwa Allah sedang menyiapkan jalan yang lebih baik. Hikmah tawakal kepada Allah memberikan ruang bagi hati untuk tetap tenang dalam badai ujian dan menjaga pikiran tetap positif dalam setiap keadaan.
Lebih jauh lagi, orang yang bertawakal tidak akan mudah tergoda oleh rasa takut terhadap makhluk. Ia hanya takut kepada Allah. Hal ini membuatnya menjadi pribadi yang berani, tenang, dan tidak mudah goyah meskipun menghadapi tekanan hidup yang berat.
3. Mendorong Semangat Berikhtiar
Sebagian orang salah memahami tawakal sebagai sikap pasif atau menyerah begitu saja. Padahal, hikmah tawakal kepada Allah justru mendorong seseorang untuk berusaha lebih giat dan sungguh-sungguh. Tawakal harus diawali dengan ikhtiar yang maksimal, kemudian baru diiringi dengan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah.
Dalam Islam, tawakal tidak pernah dipisahkan dari kerja keras. Nabi Muhammad SAW sendiri adalah teladan dalam berusaha dengan sebaik-baiknya sebelum menyerahkan hasil kepada Allah. Hikmah tawakal kepada Allah mengajarkan keseimbangan antara usaha dan doa, antara tindakan manusia dan ketentuan Ilahi.
Orang yang bertawakal sejati tidak akan menunggu keberuntungan datang tanpa usaha. Ia memahami bahwa Allah mencintai hamba yang berusaha. Sebagaimana firman Allah: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11). Hikmah tawakal kepada Allah membuat seseorang berani mencoba, bekerja keras, dan tidak takut gagal.
Dengan begitu, tawakal menjadi motivasi untuk terus melangkah, bukan alasan untuk berhenti. Seorang muslim yang memahami hakikat tawakal akan terus berusaha sekuat tenaga, karena ia yakin bahwa Allah akan menilai usahanya dan memberikan hasil terbaik.
4. Menumbuhkan Rasa Syukur dan Qanaah
Hikmah tawakal kepada Allah selanjutnya adalah menumbuhkan rasa syukur dan qanaah, yaitu merasa cukup dengan apa yang diberikan oleh Allah. Orang yang bertawakal menyadari bahwa rezeki dan keberhasilan adalah karunia, bukan semata hasil usaha pribadi.
Sikap ini menjauhkan hati dari sifat iri dan dengki terhadap orang lain. Ia tidak membandingkan nasibnya dengan orang lain karena yakin setiap orang memiliki takdir dan rezeki masing-masing. Hikmah tawakal kepada Allah menjadikan hati lebih lapang dan penuh rasa syukur atas nikmat sekecil apa pun.
Qanaah adalah salah satu buah dari tawakal. Dengan rasa cukup, seseorang tidak lagi dikuasai ambisi duniawi. Ia tetap bekerja keras, tetapi tidak diperbudak oleh keinginan berlebihan. Hikmah tawakal kepada Allah mengajarkan keseimbangan antara dunia dan akhirat, antara usaha dan penerimaan atas hasilnya.
Selain itu, orang yang memiliki rasa syukur karena tawakal akan lebih mudah menjalani kehidupan dengan bahagia. Ia memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak berasal dari banyaknya harta, tetapi dari ketenangan hati yang datang dari keyakinan kepada Allah SWT.
5. Meningkatkan Kekuatan Spiritual
Hikmah tawakal kepada Allah juga memiliki dampak besar pada peningkatan kekuatan spiritual seorang muslim. Dengan berserah diri sepenuhnya kepada Allah, hati menjadi lebih dekat dengan-Nya. Seseorang yang selalu melibatkan Allah dalam setiap langkahnya akan merasakan kehadiran Ilahi dalam kehidupannya sehari-hari.
Kekuatan spiritual ini muncul karena tawakal mengajarkan kita untuk selalu mengingat Allah. Setiap kali merasa khawatir atau bingung, seorang mukmin akan kembali kepada Allah dan memohon petunjuk-Nya. Hikmah tawakal kepada Allah menjadikan doa dan dzikir sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, tawakal melatih seseorang untuk sabar dan ridha terhadap takdir. Ia percaya bahwa semua yang terjadi adalah bagian dari rencana Allah yang terbaik. Dengan demikian, hikmah tawakal kepada Allah membantu seseorang memperkuat hubungan spiritualnya dengan Sang Pencipta dan meningkatkan kualitas ibadahnya.
Dalam konteks ini, tawakal menjadi jalan menuju ketenangan batin dan kedekatan spiritual yang mendalam. Ia menjadi bukti bahwa iman bukan hanya ucapan, tetapi juga keyakinan dan tindakan nyata dalam kehidupan.
6. Membentuk Pribadi yang Tenang dan Tidak Mudah Marah
Hikmah tawakal kepada Allah berikutnya adalah terbentuknya kepribadian yang tenang, sabar, dan tidak mudah marah. Orang yang bertawakal memahami bahwa segala sesuatu telah diatur oleh Allah, sehingga tidak perlu gusar terhadap hal-hal di luar kendali.
Ketika menghadapi kegagalan, ia tidak menyalahkan orang lain. Ketika mendapat musibah, ia tidak berkeluh kesah. Semua diterima dengan lapang dada sebagai bagian dari ujian. Hikmah tawakal kepada Allah membuat seseorang belajar mengontrol emosi dan berpikir jernih dalam menghadapi setiap situasi.
Sifat tenang ini juga berpengaruh positif terhadap hubungan sosial. Orang yang bertawakal cenderung lebih bijak dalam bertutur kata dan bertindak. Ia tidak mudah tersulut amarah, karena yakin bahwa Allah akan menolong dan memberikan jalan keluar dari setiap masalah.
Dengan memiliki sifat tenang dan sabar, seseorang menjadi lebih disukai dan dihormati oleh lingkungan sekitarnya. Inilah salah satu buah nyata dari hikmah tawakal kepada Allah dalam kehidupan bermasyarakat.
7. Mendatangkan Pertolongan Allah
Salah satu hikmah tawakal kepada Allah yang dijanjikan dalam Al-Qur’an adalah datangnya pertolongan dari-Nya. Allah berfirman: “Barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).” (QS. At-Talaq: 3). Ayat ini menjadi bukti bahwa tawakal adalah kunci datangnya pertolongan dan keberkahan dari Allah.
Ketika seseorang benar-benar menyerahkan urusannya kepada Allah, maka Allah akan memberikan solusi yang tidak disangka-sangka. Hikmah tawakal kepada Allah menumbuhkan keyakinan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya yang berserah diri dengan sepenuh hati.
Pertolongan Allah bisa datang dalam berbagai bentuk—dari rezeki yang tak terduga, kemudahan dalam urusan, hingga perlindungan dari bahaya. Inilah kekuatan tawakal yang membuat seorang mukmin tidak pernah merasa sendiri dalam menghadapi kesulitan hidup.
Dengan memahami hikmah tawakal kepada Allah, seseorang akan terus yakin bahwa setiap langkah hidupnya berada dalam pengawasan dan penjagaan Allah SWT.
8. Mendekatkan Diri kepada Allah dan Menjadi Hamba yang Taat
Hikmah tawakal kepada Allah yang terakhir adalah semakin mendekatkan diri kepada-Nya dan menjadikan seseorang hamba yang taat. Ketika kita menyerahkan segala urusan kepada Allah, kita sebenarnya sedang memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.
Orang yang bertawakal akan senantiasa berdoa, memohon petunjuk, dan menjadikan Allah sebagai tempat bergantung utama. Sikap ini menumbuhkan rasa cinta dan ketundukan kepada-Nya. Hikmah tawakal kepada Allah menjadikan seseorang lebih sadar akan kelemahan diri dan kekuasaan Allah yang mutlak.
Selain itu, tawakal mengajarkan bahwa segala nikmat, ujian, dan rezeki datang dari Allah semata. Dengan kesadaran ini, seseorang akan lebih taat dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ia menjadi hamba yang rendah hati dan penuh rasa syukur.
Hikmah tawakal kepada Allah bukan hanya memberi ketenangan hidup di dunia, tetapi juga menjadi jalan menuju kebahagiaan abadi di akhirat.
Dari uraian di atas, jelas bahwa hikmah tawakal kepada Allah memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan seorang muslim. Tawakal bukan sekadar sikap pasrah, melainkan bentuk penyerahan diri yang penuh keyakinan setelah melakukan usaha terbaik. Dengan tawakal, hati menjadi tenang, iman semakin kokoh, dan hubungan dengan Allah semakin erat.
Dalam setiap langkah kehidupan, marilah kita jadikan tawakal sebagai pegangan utama. Sebab, siapa pun yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan segala kebutuhannya. Itulah janji Allah yang pasti benar.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us