Iman Kepada Rasul: Tugas, Sifat, dan 5 Cara Meneladani Mereka

Iman Kepada Rasul: Tugas, Sifat, dan 5 Cara Meneladani Mereka

Iman Kepada Rasul: Tugas, Sifat, dan 5 Cara Meneladani Mereka

03/09/2025 | Humas BAZNAS

Sebagai seorang muslim, salah satu rukun iman yang wajib diyakini adalah iman kepada rasul. Iman kepada rasul berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah mengutus para rasul sebagai pembawa wahyu dan petunjuk bagi umat manusia. Mereka adalah utusan Allah yang dipilih dari golongan manusia terbaik, memiliki akhlak mulia, serta diberikan tugas khusus untuk menyampaikan risalah-Nya.

Dengan memahami iman kepada rasul, seorang muslim akan semakin sadar bahwa hidayah Allah datang melalui perantara yang terpercaya. Rasul-rasul Allah, mulai dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW, adalah teladan nyata yang mengajarkan manusia bagaimana menjalani hidup sesuai syariat.

Kedudukan iman kepada rasul juga sangat penting karena menjadi salah satu syarat sahnya keislaman seseorang. Tanpa keyakinan ini, iman seseorang tidak sempurna. Bahkan dalam Al-Qur’an, Allah berulang kali menegaskan kewajiban beriman kepada para rasul yang diutus-Nya.

Melalui iman kepada rasul, kita bukan hanya meyakini keberadaan mereka, tetapi juga mengikuti ajaran dan sunnah yang dibawa. Keyakinan ini akan mendorong umat Islam untuk lebih istiqamah dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Oleh sebab itu, memperdalam pemahaman tentang iman kepada rasul menjadi keharusan bagi setiap muslim agar mampu meneladani dan mengamalkan ajaran yang mereka sampaikan.


Tugas Para Rasul dalam Islam

Rasul-rasul Allah memiliki peran penting dalam sejarah kehidupan manusia. Mereka tidak hanya diutus untuk menyampaikan wahyu, tetapi juga menjalankan tugas besar yang menjadi fondasi keimanan kita. Dengan memahami tugas ini, seorang muslim akan semakin menguatkan iman kepada rasul.

Pertama, tugas utama para rasul adalah menyampaikan wahyu Allah tanpa mengurangi ataupun menambahinya. Mereka adalah penyampai amanah yang jujur. Hal ini menegaskan bahwa iman kepada rasul bukan sekadar pengakuan, melainkan penerimaan total terhadap ajaran yang dibawa.

Kedua, para rasul bertugas memberi kabar gembira bagi orang beriman dan memberi peringatan bagi orang yang ingkar. Dengan memahami hal ini, kita menyadari bahwa iman kepada rasul juga berarti mengambil pelajaran dari janji surga dan ancaman neraka yang disampaikan.

Ketiga, tugas para rasul adalah memberikan teladan terbaik dalam akhlak dan ibadah. Mereka menjadi contoh nyata bagaimana manusia bisa tetap taat di tengah cobaan. Inilah mengapa iman kepada rasul mendorong kita untuk meniru setiap sikap dan perilaku mereka.

Keempat, para rasul juga berperan dalam memperbaiki akidah umat manusia. Sejarah membuktikan bahwa banyak kaum yang menyimpang dari tauhid, dan para rasul hadir untuk meluruskannya. Dengan demikian, iman kepada rasul membuat seorang muslim semakin teguh dalam menjaga kemurnian tauhid.

Kelima, para rasul menjadi penghubung antara Allah dan hamba-Nya. Mereka menyampaikan syariat yang menjadi pedoman hidup. Maka, mengimani hal ini adalah bagian penting dari iman kepada rasul, yang menjadikan kita tidak keluar dari jalan yang lurus.


Sifat-Sifat Para Rasul

Agar semakin kuat dalam berpegang pada iman kepada rasul, umat Islam perlu mengenal sifat-sifat wajib yang dimiliki para rasul. Sifat ini menjadi pembeda mereka dari manusia biasa, sekaligus penguat bahwa ajaran yang dibawa adalah benar-benar dari Allah.

Sifat pertama adalah shiddiq (jujur). Para rasul tidak pernah berdusta dalam perkataan maupun perbuatan. Inilah dasar yang memperkokoh iman kepada rasul, karena tidak mungkin utusan Allah menyampaikan kebohongan.

Sifat kedua adalah amanah (dapat dipercaya). Para rasul melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Dengan mengenali sifat ini, seorang muslim akan lebih yakin dalam iman kepada rasul, sebab setiap risalah disampaikan dengan kesungguhan.

Sifat ketiga adalah tabligh (menyampaikan). Rasul tidak menyembunyikan wahyu, meskipun berat dan penuh tantangan. Hal ini mengajarkan bahwa iman kepada rasul menuntut kita untuk menerima seluruh syariat yang telah mereka sampaikan.

Sifat keempat adalah fathanah (cerdas). Para rasul dikaruniai kecerdasan luar biasa dalam berdakwah dan menghadapi tantangan kaumnya. Keyakinan pada sifat ini membuat iman kepada rasul semakin mendalam, karena mereka mampu membuktikan kebenaran risalah dengan hujjah yang kuat.

Selain empat sifat wajib tersebut, ada sifat mustahil bagi rasul seperti kadzib (bohong), khianat, kitman (menyembunyikan wahyu), dan baladah (bodoh). Mengetahui hal ini memperkokoh iman kepada rasul sehingga umat Islam tidak ragu terhadap keaslian ajaran mereka.


5 Cara Meneladani Rasul dalam Kehidupan Sehari-Hari

Menguatkan iman kepada rasul tidak cukup hanya dengan keyakinan di hati, tetapi harus diwujudkan melalui amal nyata. Salah satu bentuknya adalah meneladani para rasul dalam kehidupan sehari-hari. Berikut lima cara yang bisa dilakukan:

1. Meneladani akhlak mulia para rasul.
Para rasul selalu mengedepankan kejujuran, kesabaran, dan kasih sayang. Dengan meniru akhlak tersebut, seorang muslim menunjukkan bukti nyata dari iman kepada rasul.

2. Menjalankan syariat yang mereka bawa.
Syariat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah pedoman utama bagi umat Islam. Mengamalkannya dalam ibadah dan muamalah menjadi bukti ketaatan sekaligus pengamalan iman kepada rasul.

3. Berdakwah dengan hikmah.
Para rasul selalu menyampaikan ajaran dengan penuh kebijaksanaan. Meneladani hal ini berarti setiap muslim yang memiliki iman kepada rasul juga berusaha menyebarkan kebaikan dengan cara yang lembut dan penuh hikmah.

4. Sabar dalam menghadapi ujian.
Sejarah mencatat banyak cobaan yang dialami para rasul, namun mereka tetap istiqamah. Meneladani kesabaran ini akan membuat iman kepada rasul semakin kuat dan kokoh.

5. Mencintai Rasulullah SAW melebihi cinta kepada diri sendiri.
Sebagai penutup para rasul, Nabi Muhammad SAW adalah suri teladan yang paling sempurna. Dengan menjadikan beliau sebagai figur utama dalam hidup, seorang muslim menunjukkan kesungguhan dalam iman kepada rasul.


Iman kepada rasul merupakan salah satu pilar utama dalam akidah Islam. Dengan memahaminya, umat Islam akan semakin sadar bahwa Allah tidak membiarkan manusia tanpa petunjuk, melainkan mengutus rasul sebagai pembawa risalah.

Tugas para rasul yang mulia, sifat-sifat mereka yang sempurna, serta teladan hidup yang abadi menjadi pedoman yang tak lekang oleh zaman. Maka, memperkuat iman kepada rasul bukan hanya kewajiban, tetapi juga kebutuhan agar umat Islam mampu berjalan di jalan yang lurus.

Dengan meneladani akhlak, syariat, kesabaran, dan cinta kepada Rasulullah SAW, kita membuktikan kesungguhan dalam iman kepada rasul. Semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan yang selalu istiqamah dalam iman dan amal shalih.

 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ