Iman kepada Rasul: 5 Kewajiban yang Harus Ditunaikan Seorang Muslim

Iman kepada Rasul: 5 Kewajiban yang Harus Ditunaikan Seorang Muslim

Iman kepada Rasul: 5 Kewajiban yang Harus Ditunaikan Seorang Muslim

02/09/2025 | Humas BAZNAS

Dalam rukun iman yang enam, iman kepada Rasul merupakan salah satu pilar penting yang tidak boleh ditinggalkan. Setiap muslim wajib mempercayai bahwa Allah telah mengutus para rasul sebagai pembawa wahyu dan petunjuk hidup bagi umat manusia. Tanpa adanya iman kepada Rasul, keimanan seorang muslim dianggap tidak sempurna karena ia menolak perantara yang menyampaikan risalah Allah.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan untuk ditaati dengan izin Allah." (QS. An-Nisa: 64).

Ayat ini menjadi bukti kuat bahwa iman kepada Rasul adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim. Tidak hanya dengan mempercayai keberadaan mereka, tetapi juga dengan mengamalkan ajaran yang dibawa.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lima kewajiban utama seorang muslim dalam menunaikan iman kepada Rasul, agar pemahaman kita semakin kokoh dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.


1. Meyakini Bahwa Rasul adalah Utusan Allah

Hal pertama yang wajib dilakukan dalam iman kepada Rasul adalah meyakini sepenuh hati bahwa para rasul benar-benar diutus oleh Allah SWT. Keyakinan ini mencakup pengakuan bahwa rasul-rasul tersebut dipilih secara khusus oleh Allah untuk membawa risalah kebenaran.

Seorang muslim tidak boleh meragukan sedikit pun tentang keberadaan para rasul. Mereka bukan manusia biasa, melainkan sosok pilihan yang memiliki misi mulia. Meyakini hal ini merupakan inti dari iman kepada Rasul, karena dengan keyakinan itulah seseorang akan tunduk pada petunjuk yang dibawa.

Keyakinan terhadap para rasul juga harus mencakup seluruh rasul yang disebutkan dalam Al-Qur’an maupun yang tidak disebutkan namanya. Allah mengutus banyak rasul ke berbagai kaum, dan umat Islam diwajibkan untuk beriman kepada semuanya. Hal ini menunjukkan bahwa iman kepada Rasul tidak boleh pilih-pilih, melainkan bersifat menyeluruh.

Jika seorang muslim hanya beriman kepada sebagian rasul dan mengingkari yang lain, maka imannya tidak sah. Allah menegaskan dalam QS. Al-Baqarah: 285 bahwa orang beriman menerima seluruh rasul tanpa membeda-bedakan. Inilah esensi dari iman kepada Rasul yang benar.

Dengan meyakini kerasulan para nabi, seorang muslim akan memiliki landasan akidah yang kuat. Keyakinan ini akan mengantarkannya kepada ketaatan dan kesadaran bahwa semua ajaran agama yang benar berasal dari Allah melalui para rasul-Nya.


2. Mencintai dan Menghormati Para Rasul

Kewajiban kedua dalam iman kepada Rasul adalah mencintai dan menghormati para rasul dengan penuh ketulusan. Rasa cinta ini lahir dari keyakinan bahwa mereka adalah pembawa risalah Allah yang telah berjuang demi keselamatan umat manusia.

Cinta kepada rasul, khususnya Nabi Muhammad SAW, bahkan menjadi bagian dari kesempurnaan iman. Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih ia cintai daripada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia." (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya kecintaan kepada Rasul. Dengan mencintai beliau, seorang muslim telah melaksanakan bagian dari iman kepada Rasul yang diwajibkan. Cinta tersebut diwujudkan dengan mengikuti sunnah, mendoakan beliau, dan meneladani akhlaknya.

Menghormati para rasul juga berarti menjaga lisan dan sikap agar tidak merendahkan mereka. Dalam sejarah, banyak kaum yang diazab Allah karena mengolok-olok rasul-Nya. Hal ini menjadi pelajaran bahwa bagian penting dari iman kepada Rasul adalah memuliakan mereka.

Selain itu, mencintai rasul harus diiringi dengan kecintaan pada ajaran yang mereka bawa. Cinta tanpa mengikuti ajaran hanyalah ucapan kosong. Oleh karena itu, iman kepada Rasul menuntut cinta yang disertai dengan ketaatan.

Cinta dan penghormatan kepada para rasul akan menumbuhkan keteguhan hati dalam beragama. Dengan demikian, seorang muslim tidak mudah tergoda oleh ajaran sesat yang menolak keberadaan para rasul.


3. Mengikuti dan Mentaati Ajaran Rasul

Kewajiban berikutnya dalam iman kepada Rasul adalah mengikuti dan mentaati ajaran yang mereka sampaikan. Ajaran para rasul merupakan wahyu dari Allah yang diturunkan untuk menjadi pedoman hidup manusia.

Tidak ada pilihan lain bagi seorang muslim selain taat pada ajaran tersebut. Allah berfirman dalam QS. Al-Hasyr: 7:
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah."

Ayat ini menegaskan bahwa iman kepada Rasul mencakup ketaatan penuh terhadap perintah dan larangan mereka. Rasul bukan hanya sekadar pembawa kabar, tetapi juga teladan yang harus dijadikan panutan.

Mengikuti ajaran rasul berarti menjalankan ibadah sebagaimana dicontohkan, menjaga akhlak sesuai sunnah, dan menjadikan mereka sebagai role model dalam kehidupan sehari-hari. Inilah bentuk nyata dari iman kepada Rasul yang sejati.

Ketaatan kepada rasul juga harus bersifat total, tidak setengah-setengah. Jika seorang muslim taat dalam sebagian urusan tetapi menolak sebagian lainnya, maka ia belum sempurna dalam menunaikan iman kepada Rasul.

Dengan mentaati ajaran Rasulullah SAW, seorang muslim akan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Inilah salah satu hikmah besar dari iman kepada Rasul, yaitu terwujudnya kehidupan yang penuh berkah.


4. Membela dan Menegakkan Risalah Rasul

Bagian penting lainnya dari iman kepada Rasul adalah membela risalah yang mereka bawa. Membela di sini bukan hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dengan menjaga kemurnian ajaran dari penyimpangan.

Rasulullah SAW dan para nabi sebelumnya menghadapi banyak penentangan dalam menyampaikan risalah. Oleh karena itu, umat Islam yang hidup setelah mereka memiliki kewajiban untuk melanjutkan perjuangan ini. Dengan begitu, iman kepada Rasul tidak hanya berhenti pada keyakinan, tetapi juga berlanjut pada tindakan nyata.

Membela rasul dapat diwujudkan dengan berdakwah, menulis, mengajar, dan menyebarkan ilmu Islam sesuai kemampuan masing-masing. Inilah bentuk implementasi dari iman kepada Rasul dalam kehidupan modern.

Selain itu, membela rasul juga berarti menolak segala bentuk penghinaan terhadap mereka. Seorang muslim tidak boleh diam ketika Rasulullah SAW dihina atau dilecehkan. Ini adalah wujud kesetiaan dan cinta dalam iman kepada Rasul.

Menegakkan risalah para rasul berarti memastikan bahwa ajaran mereka tetap hidup di tengah masyarakat. Dengan demikian, umat Islam akan tetap berada di jalan yang lurus sebagaimana yang diinginkan oleh Allah SWT.


5. Menyebarkan Ajaran Rasul kepada Generasi Berikutnya

Kewajiban terakhir dalam iman kepada Rasul adalah menyebarkan ajaran mereka kepada generasi berikutnya. Hal ini penting agar risalah yang dibawa para rasul tidak terputus di tengah jalan.

Menyebarkan ajaran Rasulullah SAW dapat dilakukan melalui pendidikan, dakwah, dan keteladanan. Setiap muslim memiliki tanggung jawab untuk meneruskan warisan ini, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
"Sampaikan dariku walau satu ayat." (HR. Bukhari).

Dengan menyebarkan ajaran, seorang muslim tidak hanya memperkuat iman kepada Rasul dalam dirinya, tetapi juga membantu orang lain untuk mengenal kebenaran. Inilah bentuk amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.

Selain itu, menyebarkan ajaran juga menjadi cara untuk memperkokoh akidah umat Islam di tengah arus globalisasi dan tantangan zaman. Tanpa adanya penyebaran ilmu, generasi muda bisa terpengaruh oleh ideologi yang menyimpang. Karena itu, iman kepada Rasul harus diwujudkan dengan kerja dakwah yang berkelanjutan.

Mengajarkan nilai-nilai Islam yang bersumber dari ajaran rasul adalah investasi besar untuk kehidupan akhirat. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa seorang muslim benar-benar memahami kewajiban dalam iman kepada Rasul.


Dari uraian di atas, jelas bahwa iman kepada Rasul bukan hanya sekadar mengakui keberadaan mereka, tetapi juga melaksanakan kewajiban yang menyertainya. Lima kewajiban tersebut adalah meyakini kerasulan mereka, mencintai dan menghormati mereka, mengikuti ajaran yang dibawa, membela risalah, serta menyebarkan ajaran kepada generasi berikutnya.

Dengan menunaikan lima kewajiban ini, seorang muslim akan memiliki iman kepada Rasul yang kokoh. Hal ini akan membawanya pada kehidupan yang diridai Allah SWT serta menjadikannya bagian dari umat terbaik yang mengikuti jejak para rasul.

Mari kita jadikan iman kepada Rasul sebagai pedoman hidup yang menuntun kita menuju kebahagiaan dunia dan keselamatan akhirat.

 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ