Keutamaan Bulan Safar yang Sering Terlupakan: Penjelasan Lengkap

Keutamaan Bulan Safar yang Sering Terlupakan: Penjelasan Lengkap

Keutamaan Bulan Safar yang Sering Terlupakan: Penjelasan Lengkap

08/08/2025 | Humas BAZNAS

Bulan Safar adalah bulan kedua dalam kalender Hijriah yang sering disalahpahami oleh sebagian masyarakat. Sebelum datangnya Islam, bangsa Arab Jahiliyah menganggap bulan ini sebagai bulan sial, penuh bala, dan bencana. Namun, Rasulullah SAW meluruskan pandangan ini dengan menegaskan bahwa semua bulan adalah ciptaan Allah dan tidak ada bulan yang membawa kesialan. Justru, ada banyak keutamaan bulan Safar yang sering kali terlewatkan oleh umat Islam.

Sebagai umat Muslim, memahami keutamaan bulan Safar penting agar kita bisa memanfaatkannya untuk memperbanyak amal ibadah dan menghindari keyakinan yang bertentangan dengan akidah. Dengan mengetahui nilai-nilai positifnya, kita akan melihat bulan ini bukan sebagai bulan kesialan, melainkan bulan yang penuh peluang untuk meraih pahala.

Artikel ini akan membahas tujuh keutamaan bulan Safar yang jarang dibahas, namun memiliki makna mendalam. Pembahasan ini diharapkan dapat mengubah persepsi negatif menjadi motivasi untuk berbuat kebaikan. Terlebih, Rasulullah SAW telah memberikan teladan bagaimana memanfaatkan setiap waktu untuk kebaikan.

Dengan pemahaman yang benar, keutamaan bulan Safar akan menjadi motivasi bagi kita untuk terus beribadah, memperbaiki diri, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Mari kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

1. Bulan untuk Menghapus Keyakinan Tahayul

Salah satu keutamaan bulan Safar adalah menjadi waktu untuk membersihkan diri dari keyakinan tahayul dan kesyirikan. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada kesialan pada bulan Safar…” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini menjadi dasar bahwa bulan Safar sama mulianya dengan bulan lainnya.

Memahami keutamaan bulan Safar dalam hal ini berarti menghapus pandangan negatif yang diwarisi dari budaya pra-Islam. Bulan ini bisa menjadi momentum untuk memperkuat tauhid, meyakini bahwa segala ketentuan datang dari Allah, bukan dari waktu atau angka tertentu.

Ketika kita memanfaatkan keutamaan bulan Safar sebagai ajang meluruskan akidah, maka kita ikut menjaga kemurnian iman. Hal ini penting karena kepercayaan terhadap kesialan bulan tertentu bisa mengikis keyakinan kepada qada dan qadar Allah.

Dengan menjadikan keutamaan bulan Safar sebagai pengingat, kita akan lebih berhati-hati agar tidak terjerumus dalam perbuatan syirik. Kesempatan ini juga dapat digunakan untuk berdakwah kepada orang-orang yang masih terjebak dalam keyakinan lama.

Akhirnya, keutamaan bulan Safar ini dapat mengubah bulan yang dulu dianggap penuh kesialan menjadi bulan penuh keberkahan dan keteguhan iman.

2. Waktu untuk Memperbanyak Sedekah

Keutamaan bulan Safar yang kedua adalah sebagai momentum untuk memperbanyak sedekah. Sedekah di bulan ini bisa menjadi amalan yang mendatangkan pahala besar dan menolak bala, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Bersegeralah bersedekah, karena musibah tidak bisa mendahului sedekah” (HR. Thabrani).

Dengan memahami keutamaan bulan Safar, kita dapat mengubah anggapan bahwa bulan ini membawa kesialan menjadi bulan yang justru memberi peluang besar untuk menebar kebaikan. Sedekah di bulan ini akan menguatkan ukhuwah Islamiyah dan membantu mereka yang membutuhkan.

Banyak umat Muslim yang memanfaatkan keutamaan bulan Safar untuk mengadakan program sosial seperti pembagian makanan, santunan anak yatim, atau bantuan modal usaha. Kegiatan ini bukan hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga mendatangkan keberkahan bagi pemberi.

Dengan menjadikan sedekah sebagai amalan utama di bulan ini, kita telah menghidupkan keutamaan bulan Safar sebagai momentum berbagi. Kebiasaan ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat luas.

Sedekah yang dilakukan di bulan Safar juga menjadi wujud syukur atas nikmat Allah dan permohonan perlindungan dari segala keburukan. Itulah salah satu hikmah besar dari keutamaan bulan Safar.

3. Momentum untuk Memperkuat Ibadah

Bulan Safar memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah. Salah satu keutamaan bulan Safar adalah mengajak kita untuk memperbanyak amalan sunnah, seperti shalat sunnah, puasa sunnah, dan membaca Al-Qur’an.

Memahami keutamaan bulan Safar dalam konteks ini berarti memanfaatkannya sebagai ajang evaluasi diri. Kita bisa melihat sejauh mana ibadah kita setelah bulan Muharram dan mempersiapkan diri untuk bulan-bulan berikutnya.

Banyak ulama mengajarkan bahwa keutamaan bulan Safar adalah menggunakannya sebagai waktu untuk memperbaiki kekurangan dalam ibadah fardhu dan memperbanyak amalan sunnah. Hal ini akan menambah pahala dan memperkuat hubungan kita dengan Allah.

Dengan menjadikan keutamaan bulan Safar sebagai motivasi, umat Muslim dapat menargetkan peningkatan ibadah secara bertahap. Misalnya, menambah jumlah rakaat shalat sunnah atau memperbanyak dzikir harian.

Kesempatan ini juga bisa dimanfaatkan untuk menanamkan kebiasaan ibadah yang konsisten, sehingga keutamaan bulan Safar tidak hanya terasa di bulan ini saja, tetapi berlanjut sepanjang tahun.

4. Bulan untuk Menyebarkan Ilmu

Salah satu keutamaan bulan Safar adalah menjadikannya sebagai waktu untuk berdakwah dan menyebarkan ilmu. Rasulullah SAW senantiasa memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengajarkan Islam kepada umatnya.

Memahami keutamaan bulan Safar berarti menjadikannya sebagai bulan untuk mengadakan kajian, ceramah, atau diskusi keislaman. Dengan begitu, bulan ini akan identik dengan pencerahan dan peningkatan wawasan umat.

Bagi para pendidik, keutamaan bulan Safar bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan sejarah Islam, meluruskan mitos, dan menguatkan pemahaman akidah. Hal ini sejalan dengan misi Rasulullah SAW dalam menyebarkan risalah Islam.

Menghidupkan kajian di bulan Safar dapat menjadi cara efektif untuk memanfaatkan keutamaan bulan Safar. Masyarakat akan lebih memahami ajaran Islam yang benar dan terhindar dari keyakinan yang menyesatkan.

Akhirnya, keutamaan bulan Safar dalam hal ini adalah menjadikannya sebagai momentum untuk menebar ilmu dan membangun kesadaran keagamaan yang kuat di tengah umat.

5. Kesempatan untuk Muhasabah Diri

Keutamaan bulan Safar berikutnya adalah menjadikannya sebagai waktu untuk introspeksi atau muhasabah diri. Bulan ini datang setelah bulan Muharram, yang merupakan salah satu bulan haram, sehingga menjadi saat yang tepat untuk mengevaluasi amalan.

Memahami keutamaan bulan Safar sebagai momentum muhasabah berarti kita meninjau kembali perbuatan yang telah dilakukan dan berusaha memperbaikinya. Hal ini akan membuat kita lebih siap menghadapi bulan-bulan berikutnya.

Banyak umat Islam yang menjadikan keutamaan bulan Safar sebagai titik awal untuk merencanakan target ibadah baru, seperti memperbaiki kualitas shalat, meningkatkan sedekah, atau menghafal Al-Qur’an.

Muhasabah di bulan Safar juga menjadi cara untuk membersihkan hati dari sifat-sifat buruk. Dengan begitu, keutamaan bulan Safar dapat dirasakan langsung dalam perubahan sikap dan perilaku kita.

Intinya, keutamaan bulan Safar dalam hal ini adalah memberi waktu bagi kita untuk berhenti sejenak, menilai diri, dan melangkah dengan niat yang lebih baik.

Menjadikan Bulan Safar sebagai Bulan Penuh Kebaikan

Bulan Safar bukanlah bulan sial seperti yang diyakini oleh masyarakat jahiliyah. Justru, ada banyak keutamaan bulan Safar yang bisa kita manfaatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Mulai dari meluruskan akidah, memperbanyak sedekah, meningkatkan ibadah, menyebarkan ilmu, hingga melakukan muhasabah diri.

Dengan memahami keutamaan bulan Safar, kita akan melihatnya sebagai kesempatan emas untuk berbuat baik. Semua amalan yang dilakukan di bulan ini akan bernilai ibadah jika dilandasi niat yang tulus karena Allah.

Akhirnya, marilah kita mengubah cara pandang terhadap bulan Safar. Jadikan keutamaan bulan Safar sebagai motivasi untuk memperbanyak amal saleh dan menebar manfaat bagi sesama. Dengan begitu, bulan ini akan menjadi bulan penuh keberkahan, bukan bulan yang menakutkan.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ