Sholawat Haji: Bacaan yang Dianjurkan Saat Menunaikan Ibadah Haji

Sholawat Haji: Bacaan yang Dianjurkan Saat Menunaikan Ibadah Haji

Sholawat Haji: Bacaan yang Dianjurkan Saat Menunaikan Ibadah Haji

25/06/2025 | Humas BAZNAS

Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang menjadi impian setiap Muslim. Dalam menjalani rangkaian ibadah di Tanah Suci, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, doa, dan Sholawat Haji untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta memohon kemudahan dan keberkahan. Sholawat Haji adalah bacaan sholawat yang khusus dilantunkan selama pelaksanaan haji, seperti saat tawaf, sa’i, atau di Arafah, untuk menghormati Nabi Muhammad SAW dan memperoleh syafaatnya. Artikel ini akan membahas pentingnya Sholawat Haji, jenis-jenis sholawat yang dianjurkan, serta cara melafalkannya dengan penuh khusyuk selama ibadah haji.

Pentingnya Sholawat Haji dalam Ibadah Haji

Sholawat Haji memiliki kedudukan istimewa dalam ibadah haji karena sholawat adalah bentuk cinta dan penghormatan kepada Rasulullah SAW. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56). Melantunkan Sholawat Haji menjadi wujud ketaatan pada perintah ini, terutama di momen suci seperti haji.

Melafalkan Sholawat Haji selama ibadah haji membantu jemaah menjaga kekhusyukan dan fokus spiritual. Misalnya, saat tawaf mengelilingi Ka’bah, jemaah dianjurkan membaca sholawat seperti “Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad” untuk mengingat teladan Rasulullah SAW yang juga melaksanakan haji.

Sholawat Haji juga memiliki keutamaan spiritual, seperti mendatangkan ketenangan hati dan memohon syafaat Nabi Muhammad SAW di hari kiamat. Dalam hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang bersholawat kepadaku satu kali, Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali.” Keutamaan ini semakin berlipat saat Sholawat Haji dibaca di Tanah Suci.

Selain itu, Sholawat Haji menjadi pengingat akan perjuangan Rasulullah SAW dalam menyebarkan Islam, termasuk saat menunaikan haji wada’. Dengan melantunkan sholawat, jemaah haji seolah meneladani akhlak mulia Nabi dan memperkuat ikatan batin dengan beliau.

Secara praktis, Sholawat Haji juga membantu jemaah mengatasi rasa lelah atau tantangan fisik selama ibadah haji. Bacaan sholawat yang ringkas dan mudah dihafal, seperti sholawat Ibrahimiyah, dapat dilantunkan kapan saja, baik saat berjalan menuju Mina atau menunggu di Muzdalifah.

Jenis-Jenis Sholawat Haji yang Dianjurkan

Ada beberapa jenis Sholawat Haji yang dianjurkan untuk diamalkan selama ibadah haji, salah satunya adalah sholawat Ibrahimiyah. Bacaan ini, yang juga dibaca dalam tasyahud sholat, berbunyi: “Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim…” Sholawat Haji ini sangat dianjurkan saat tawaf dan sa’i karena kesederhanaannya.

Sholawat Haji lainnya yang populer adalah sholawat Nariyah, yang berbunyi: “Allahumma shalli shalatan kamilatan wa sallim salaman tamma ‘ala sayyidina Muhammad…” Sholawat ini sering dibaca untuk memohon kemudahan dalam menjalankan ibadah haji, terutama di tempat-tempat suci seperti Arafah.

Sholawat Badar juga menjadi pilihan dalam Sholawat Haji, terutama karena liriknya yang penuh makna tentang keberanian dan cinta kepada Rasulullah SAW. Jemaah haji sering melantunkan sholawat ini secara berjamaah saat di Mina atau saat berkumpul di tenda-tenda Arafah, menciptakan suasana spiritual yang mendalam.

Selain itu, Sholawat Haji seperti sholawat Thibbil Qulub dapat dilantunkan untuk memohon kesehatan selama ibadah haji. Dengan melafalkan “Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad, tibbil qulub wa dawaiha…” jemaah memohon perlindungan dari penyakit, yang sangat relevan mengingat kondisi fisik yang menantang selama haji.

Jemaah juga dapat melantunkan Sholawat Haji dalam bentuk sederhana, seperti “Shallallahu ‘ala Muhammad” yang singkat namun penuh berkah. Bacaan ini cocok untuk diucapkan di sela-sela aktivitas haji, seperti saat melempar jumrah atau berjalan menuju Masjidil Haram.

Cara Melafalkan Sholawat Haji dengan Khusyuk

Untuk memaksimalkan manfaat Sholawat Haji, jemaah perlu melafalkannya dengan penuh kekhusyukan dan kesadaran. Sebelum memulai, niatkan bahwa Sholawat Haji yang dibaca adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menghormati Rasulullah SAW. Niat yang tulus akan menambah keberkahan sholawat.

Saat melantunkan Sholawat Haji, pastikan pengucapan dilakukan dengan tartil dan tajwid yang benar. Misalnya, sholawat Ibrahimiyah harus dibaca dengan intonasi yang jelas, terutama pada lafaz “Muhammad” dan “Ibrahim”, agar maknanya terasa lebih mendalam. Jemaah dapat belajar pelafalan ini sebelum berangkat ke Tanah Suci melalui bimbingan manasik haji.

Sholawat Haji sebaiknya dibaca di waktu-waktu mustajab, seperti saat wukuf di Arafah atau saat berada di Multazam (dekat Ka’bah). Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa doa di tempat-tempat suci ini sangat mustajab, sehingga melantunkan Sholawat Haji pada momen ini akan meningkatkan peluang diterimanya doa.

Jemaah juga dianjurkan untuk membaca Sholawat Haji secara berjamaah jika memungkinkan, seperti saat berkumpul di tenda Arafah atau Mina. Melantunkan sholawat bersama menciptakan suasana ukhuwah dan memperkuat semangat spiritual seluruh jemaah.

Terakhir, Sholawat Haji harus dibaca dengan hati yang ikhlas dan penuh harap kepada Allah SWT. Menyadari bahwa sholawat adalah bentuk ibadah akan membantu jemaah tetap fokus, terutama di tengah keramaian dan tantangan fisik selama ibadah haji.

Manfaat Spiritual dan Praktis Sholawat Haji

Sholawat Haji memiliki manfaat spiritual yang luar biasa, salah satunya adalah mendatangkan syafaat Rasulullah SAW. Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang paling berhak mendapatkan syafaatnya adalah mereka yang paling banyak bersholawat kepadanya. Sholawat Haji menjadi amalan yang sangat dianjurkan untuk meraih keutamaan ini.

Secara praktis, Sholawat Haji membantu jemaah menjaga ketenangan hati di tengah kepadatan dan tantangan fisik selama haji. Melantunkan sholawat saat sa’i atau tawaf dapat mengalihkan fokus dari rasa lelah menuju kekhusyukan, sehingga ibadah terasa lebih ringan.

Sholawat Haji juga memperkuat ikatan batin jemaah dengan Rasulullah SAW. Dengan mengingat perjuangan beliau, termasuk haji wada’ yang menjadi teladan, jemaah akan termotivasi untuk menjalankan ibadah dengan penuh semangat dan keikhlasan.

Selain itu, Sholawat Haji menjadi sarana untuk memohon ampunan dan keberkahan. Dalam kondisi suci di Tanah Suci, sholawat yang dilantunkan dengan hati yang bersih dapat menjadi jalan untuk menghapus dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Akhirnya, Sholawat Haji juga memiliki efek sosial, yakni mempererat ukhuwah Islamiyah antar jemaah. Ketika sholawat dilantunkan bersama, seperti sholawat Badar di Arafah, suasana kebersamaan tercipta, membuat ibadah haji terasa lebih bermakna.

Mengamalkan Sholawat Haji untuk Haji yang Mabrur

Sholawat Haji adalah amalan sederhana namun penuh keberkahan yang dapat memperkaya pengalaman spiritual jemaah selama menunaikan ibadah haji. Dengan melantunkan Sholawat Haji, kita tidak hanya menghormati Rasulullah SAW, tetapi juga memohon keberkahan, syafaat, dan kemudahan dalam menjalankan rukun Islam kelima ini. Mari kita jadikan Sholawat Haji sebagai bagian tak terpisahkan dari ibadah haji, dilantunkan dengan penuh cinta dan kekhusyukan, agar kita meraih haji yang mabrur dan diterima oleh Allah SWT.

 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ