Ibu Luluk, salah satu penerima manfaat program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) di Malang, kini tengah berproses untuk mendapatkan sertifikasi halal bagi produk kue basah yang ia produksi. Langkah ini menjadi bagian dari upayanya untuk meningkatkan kepercayaan konsumen sekaligus membawa usahanya naik kelas.
Perempuan tangguh berusia 55 tahun ini adalah orang tua tunggal yang setiap hari memproduksi berbagai jenis kue basah untuk dipasarkan di kantin Rumah Sakit Soepraoen dan RSU. Dengan omzet rata-rata mencapai Rp250.000 per hari, Ibu Luluk terus berupaya menjaga kualitas produknya dan memperluas pasar.
“Usia bukan penghalang untuk terus berkembang. Saya ingin usaha ini lebih dipercaya konsumen dengan adanya sertifikasi halal,” ungkap Ibu Luluk dengan senyum penuh keyakinan.
Suci, selaku Manajer BMD BAZNAS, menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan semangat Ibu Luluk dalam mengembangkan usahanya.
“Kami sangat mendukung mitra-mitra yang memiliki semangat untuk naik kelas. Ibu Luluk adalah contoh nyata bahwa kerja keras dan kemauan belajar bisa membawa perubahan besar bagi pelaku usaha kecil,” tuturnya.
Melalui pendampingan intensif dari tim BMD, Ibu Luluk mendapatkan bimbingan terkait peningkatan kualitas produk, pengelolaan keuangan, dan proses pengajuan sertifikasi halal. Program ini menjadi bagian dari komitmen BAZNAS dalam memberdayakan pelaku usaha mikro agar lebih berdaya saing dan berkelanjutan.
Dengan langkah menuju sertifikasi halal, diharapkan usaha kue basah Ibu Luluk tidak hanya berkembang dari sisi omzet, tetapi juga semakin dipercaya masyarakat sebagai produk yang higienis, berkualitas, dan sesuai standar halal nasional — menjadi bukti nyata bahwa dana zakat mampu menggerakkan kemajuan ekonomi umat.