Produk Gaplek Singkong Tingkatkan Pendapatan Petani Binaan BAZNAS di Sukabumi
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) membantu petani binaan, Yana asal Sukabumi, agar mampu meningkatkan pendapatannya melalui produksi gaplek singkong.
Gaplek adalah makanan khas Indonesia dan Jawa yang dibuat dari singkong yang diiris dan dikeringkan. Gaplek biasanya disimpan untuk jangka waktu yang lama dan sering diproduksi di dataran tinggi kapur Jawa, tempat padi tumbuh dengan buruk.
Yana merupakan salah satu petani binaan BAZNAS yang tergabung dalam kelompok tani Berkah Tani. Yana tidak hanya mengelola budidaya padi organik seluas 0,2 hektar dan beternak delapan ekor domba, tetapi juga memanfaatkan singkong sebagai bahan baku untuk produksi gaplek.
Komoditi singkong di Kecamatan Cikembar, khususnya di Desa Cimanggu, telah menjadi primadona. Selain dijual dalam bentuk umbi, daun, batang, hingga limbah singkong juga dapat diolah menjadi gaplek yang memiliki nilai jual cukup tinggi.
Yana mampu memproduksi gaplek sebanyak 500-700 kg dengan pendapatan harian sekitar Rp500 per kg, sehingga dalam sehari ia bisa meraup hingga Rp750.000. Hasil ini tidak hanya meningkatkan pendapatannya dari hasil produksi padi dan ternak, tetapi juga dari usaha gaplek ini.n
“Terima kasih BAZNAS, berkat bantuannya kami bisa mengolah gaplek menjadi ladang rezeki bagi petani-petani di sini," ucapnya.
Yana berencana untuk menjual gaplek langsung ke pengumpul besar dan perusahaan pakan sapi. Hingga saat ini, tidak ada kendala yang signifikan dalam usaha ini.
BAZNAS membantu Yana untuk memaksimalkan produksi gaplek dengan meningkatkan koordinasi secara massif dengan para petani singkong lainnya, agar ketersediaan bahan baku tetap terjaga.
Program BAZNAS ini diharapkan dapat terus mendukung peningkatan kesejahteraan para petani di daerah mana pun guna membantu meningkatkan pendapatan para mustahik.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us
