Dari Musibah Menuju Harapan, Kisah Keteguhan Ibu Hajerah Saudagar Zmart BAZNAS

Dari Musibah Menuju Harapan, Kisah Keteguhan Ibu Hajerah Saudagar Zmart BAZNAS

24/06/2025 | Humas BAZNAS

Di sudut Jalan Sungai Balantak, Kelurahan Nunu, Kecamatan Tatanga, berdiri sebuah warung kelontong sederhana milik Ibu Hajerah Pate. Warung ini bukan sekadar tempat berjualan; ia adalah simbol keteguhan, harapan, dan semangat pantang menyerah seorang ibu yang menghadapi badai kehidupan dengan kepala tegak.

Saat tim pendamping program Zmart berkunjung untuk kegiatan monitoring rutin, mereka disambut senyum ramah Ibu Hajerah, namun ada sesuatu yang berbeda: rak-rak dagangan yang biasanya penuh sesak kini tampak sepi, menyisakan cerita pilu di baliknya.

Ujian Bertubi-tubi

Dengan nada tenang namun penuh kelelahan, Ibu Hajerah membuka cerita. Tiga minggu terakhir, hidupnya bagai diuji oleh gelombang musibah yang datang silih berganti. Anak bungsunya tiba-tiba jatuh sakit dengan demam tinggi yang tak kunjung reda, mengharuskannya dirawat intensif di rumah sakit.

"Biaya pengobatan, kebutuhan sehari-hari, hingga akomodasi selama perawatan menggerus tabungan keluarga saya," ujarnya dengan lirih.

Belum sempat menarik napas lega, musibah kedua menghantam. Anak pertama dan keduanya mengalami kecelakaan lalu lintas saat mengendarai sepeda motor. Keduanya terluka dan membutuhkan perawatan medis, sementara Ibu Hajerah juga harus menanggung biaya perbaikan motor anak-anaknya serta ganti rugi untuk motor pihak lain yang terlibat. Dalam situasi darurat ini, ia terpaksa mengambil sebagian modal usaha warungnya untuk menutupi kebutuhan mendesak. Akibatnya, etalase warung yang biasanya ramai kini tampak kosong, mencerminkan beban berat yang ia pikul.

Keteguhan di Tengah Keterbatasan

Namun, di balik deretan rak yang sepi, tersimpan kekuatan luar biasa. Ibu Hajerah bukan tipe yang larut dalam keluh kesah. Dengan mata yang penuh keyakinan, ia berkata, “Setiap cobaan pasti ada hikmahnya.” Baginya, ujian ini bukan akhir, melainkan titik awal untuk bangkit kembali. Ia tetap membuka warungnya setiap hari, melayani pelanggan dengan senyum yang tak pernah pudar, seolah ingin membuktikan bahwa semangatnya lebih besar dari masalah yang dihadapi.

Menariknya, meski stok barang terbatas, warung Ibu Hajerah tetap menjadi jantungan bagi warga sekitar. Pembeli datang silih berganti, membeli kebutuhan sehari-hari sambil sesekali bertanya kabar. Kehadiran warung ini bukan hanya soal transaksi, tetapi juga ikatan kepercayaan dan kehangatan yang telah dibangun Ibu Hajerah dengan komunitasnya. “Warung ini adalah napas saya. Selama masih ada pelanggan, saya akan terus berusaha,” ujarnya dengan penuh tekad.

Harapan yang Tak Pernah Padam

Dukungan dari program Zmart menjadi salah satu pilar kekuatan Ibu Hajerah. Pendampingan rutin, bimbingan usaha, dan semangat yang diberikan tim Zmart membantunya tetap optimis. Ia percaya, dengan kerja keras dan bimbingan dari pendamping, warungnya tak hanya akan kembali stabil, tetapi juga berkembang lebih besar. “Saya ingin warung ini bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk masa depan anak-anak,” katanya, sembari menatap rak-rak kosong yang ia yakini akan kembali penuh.

Kisah Ibu Hajerah adalah cerminan nyata bahwa di tengah keterbatasan, harapan dan usaha tak pernah kehilangan tempat. Ia mengajarkan kita bahwa keteguhan hati mampu mengubah musibah menjadi pijakan menuju masa depan yang lebih cerah. Warung kecil di Jalan Sungai Balantak ini bukan hanya tempat berjualan, tetapi juga saksi bisu perjuangan seorang ibu yang menolak menyerah. Bagi Ibu Hajerah, setiap hari adalah langkah baru menuju harapan, dan ia melangkah dengan penuh keyakinan.

 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ