Anita ketika melayani pembeli (Foto: BAZNAS)

Merintis Usaha Nasi Pecel, Anita Bertahan dan Berkembang Berkat Kegigihan

28/02/2025 | Humas BAZNAS

Di pagi yang cerah, aroma khas bumbu pecel menyebar di sekitar lapak sederhana milik Anita Ningsih. Sejak pukul 06.00 pagi, perempuan tangguh ini sudah bersiap menyambut pelanggan yang datang untuk menikmati sarapan khas Jawa Timur. Hingga pukul 09.00 pagi, tangannya tak berhenti melayani pembeli yang setia dengan cita rasa nasi pecelnya.

Sudah tujuh bulan Anita menekuni usaha nasi pecel ini. Awalnya, ia menghadapi tantangan besar karena masih belum dikenal masyarakat sekitar. Namun, dengan ketekunan dan strategi pemasaran sederhana, seperti menerima pesanan melalui WhatsApp, perlahan usahanya mulai dikenal dan berkembang.

"Kini perlahan usaha saya makin berkembang dan mendapat banyak langganan," ucapnya.

Lapak nasi pecel Anita terletak di Jalan Diponegoro, Kelurahan Tamanan, Tulungagung, Jawa Timur, sekitar 500 meter dari rumahnya. Lokasi ini cukup strategis karena dekat dengan kantor kelurahan, sekolah PAUD, serta pemukiman warga. Sebelum berjualan nasi pecel, Anita lebih dulu menjual aneka kue dengan sistem titip di warung dan toko, serta menerima pesanan dari pelanggan di rumah.

Perjalanan bisnisnya semakin terbantu setelah ia mendapatkan pembiayaan dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Tulungagung sebesar Rp2.000.000. Dana tersebut digunakan untuk membeli gerobak bekas, tenda portabel untuk berjualan di Car Free Day (CFD), serta bahan baku untuk nasi pecel dan punten pecel. Berkat bantuan ini, usahanya semakin berkembang.

Sebelum mendapatkan pembiayaan dari BMD, omzet hariannya hanya sekitar Rp30.000, karena ia masih dalam tahap merintis usaha. Namun, kini pendapatannya meningkat signifikan, mencapai Rp150.000 per hari dengan keuntungan bersih sekitar Rp100.000.

"Alhamdulillah, banyak sekali perkembangan usaha yang kini saya dapatkan setelah dibantu BAZNAS," katanya.

Menyambut bulan Ramadhan, Anita berencana untuk rehat sejenak dari usaha nasi pecel dan beralih ke bisnis kue kering yang ia pasarkan secara online dengan merek "D’ Dapur Zahra"—usaha yang sudah ia jalankan selama lima tahun terakhir. Tak hanya itu, ia juga berencana menambah variasi jualannya dengan menawarkan pukis seharga Rp500, guna menarik lebih banyak pelanggan.

Dengan semangat pantang menyerah dan inovasi yang terus dilakukan, Anita Ningsih membuktikan bahwa usaha kecil pun bisa berkembang jika dikelola dengan tekad dan strategi yang tepat.

 

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ