Z-Coffee Dipatiukur: Meracik Rasa, Meracik Harapan Bersama BAZNAS

Z-Coffee Dipatiukur: Meracik Rasa, Meracik Harapan Bersama BAZNAS

30/06/2025 | Humas BAZNAS

Di sela padatnya lalu lintas Jalan Dipatiukur yang menjadi denyut nadi aktivitas mahasiswa dan warga Kota Bandung, aroma kopi yang khas menyeruak dari sebuah kedai kecil namun penuh semangat: Z-Coffee. Kedai ini bukan sekadar tempat menikmati secangkir kopi, melainkan ruang lahirnya inovasi, mimpi, dan pemberdayaan umat.

Di balik bar kopi yang rapi tersusun, dua sosok muda dengan semangat besar, Jajang dan Algifari, sibuk menyeduh racikan minuman yang tak biasa. Mereka bukan sekadar barista—mereka adalah mustahik, penerima manfaat dari program pemberdayaan ekonomi Z-Mart yang digulirkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia.

Kopi dengan Cita Rasa Inovatif

Z-Coffee tampil beda dari kedai kopi kebanyakan. Selain menyajikan espresso dan cappuccino yang sudah familiar, kedai ini juga menawarkan sensasi baru: kopi rempah dengan sentuhan jahe dan kayu manis, es kopi buah naga, hingga latte berbahan susu oat yang sedang naik daun. Inovasi ini bukan sekadar gaya, tapi hasil riset pasar yang dilakukan Jajang dan Algifari demi memenuhi selera anak muda yang haus akan pengalaman baru dalam menikmati kopi.

“Kami ingin menciptakan sesuatu yang berbeda, yang bikin pelanggan balik lagi. Kalau cuma kopi hitam biasa, semua orang bisa jual. Tapi kalau kopi rempah atau cold brew dalam bentuk es batu yang meleleh perlahan, itu butuh konsep dan teknik,” ujar Algifari sambil menyajikan minuman dengan garnish batang kayu manis.

Dukungan Nyata dari BAZNAS

Perjalanan Jajang dan Algifari dalam membangun Z-Coffee tidak selalu mulus. Sebagai mahasiswa dan pelaku usaha pemula, mereka menghadapi banyak tantangan, mulai dari modal usaha yang terbatas hingga keterampilan manajerial yang masih harus diasah. Di sinilah peran BAZNAS menjadi krusial.

Melalui program Z-Mart, BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan modal, tetapi juga pelatihan bisnis, pendampingan rutin, hingga akses jejaring usaha. Jajang mengaku, pendampingan dari BAZNAS membuat mereka tidak merasa sendirian dalam merintis usaha.

“Kalau tidak ada BAZNAS, mungkin Z-Coffee tidak akan ada hari ini. Modal awal kami dari sana. Kami juga belajar banyak tentang pengelolaan usaha dan pemasaran digital lewat pelatihan yang diberikan,” ujar Jajang.

Menjadi Inspirasi dan Harapan Baru

Kehadiran Z-Coffee bukan hanya menambah satu titik nongkrong baru di Kota Bandung, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa zakat, jika dikelola secara profesional, mampu menjadi instrumen pemberdayaan ekonomi yang efektif. Dari tangan para mustahik, lahirlah inovasi dan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Z-Coffee telah menciptakan lapangan kerja, menginspirasi mahasiswa lain untuk berwirausaha, dan menjadi contoh nyata bagaimana bisnis dan keberkahan bisa berjalan beriringan. Dalam waktu dekat, Jajang dan Algifari merencanakan peluncuran menu musiman dan kegiatan komunitas seperti kelas seduh kopi gratis untuk warga sekitar.

Inovasi Tanpa Henti di Tengah Persaingan

Persaingan ketat di industri kedai kopi tidak membuat duo muda ini mundur. Sebaliknya, tantangan dijadikan motivasi untuk terus berinovasi. Konsep kedai dengan sentuhan estetik minimalis dan nuansa hangat menjadikan Z-Coffee tempat yang digemari mahasiswa untuk belajar atau sekadar rehat dari kesibukan kuliah.

“Kami sadar, persaingan berat. Tapi kami yakin, dengan inovasi dan niat baik, usaha ini bisa terus bertahan,” kata Algifari optimistis.

BAZNAS, Lebih dari Sekadar Lembaga Zakat

Kisah Z-Coffee membuktikan bahwa BAZNAS bukan hanya menyalurkan dana zakat, tapi juga merancang solusi pemberdayaan jangka panjang yang berkelanjutan. Melalui pendekatan yang menyeluruh, mulai dari bantuan ekonomi hingga pelatihan keterampilan, BAZNAS hadir sebagai mitra strategis dalam mendorong kemandirian umat.

Z-Coffee hanyalah satu dari sekian banyak contoh keberhasilan program pemberdayaan mustahik yang diinisiasi oleh BAZNAS RI. Di masa depan, diharapkan akan lahir lebih banyak “Z-Coffee” lainnya di berbagai penjuru negeri, menjadi simbol bahwa dari zakat, lahir keberdayaan.

Z-Coffee bukan sekadar tempat menyeduh kopi, melainkan tempat menyeduh mimpi. Dari secangkir kopi, tumbuh semangat wirausaha, lahir harapan baru, dan terjalin keberkahan yang menetes dari setiap tetes rasa dan doa. Bersama BAZNAS, mustahik tak hanya dibantu untuk bertahan, tapi juga diberdayakan untuk tumbuh dan menginspirasi.

Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.

Follow us

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ