Zuwinda, Saudagar Zmart Jepara yang Berjuang Menata Harapan Bersama BAZNAS

Di sebuah sudut Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Jepara, Jawa Tengah, seorang ibu tunggal terus berjuang demi menghidupi keluarganya. Namanya Zuwinda Misa’atun, Saudagar Zmart binaan BAZNAS RI. Sejak ditinggal suaminya dua tahun lalu, ia menjadi satu-satunya penopang ekonomi keluarga kecilnya, sekaligus ibu yang harus memastikan pendidikan dua anaknya tetap berjalan.

Namun perjuangan itu tidak mudah. Warung kecil yang ia jalankan di rumahnya belum mampu sepenuhnya mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Karena itu, setiap pagi hingga siang, Zuwinda juga bekerja menjaga toko pakaian milik tetangganya. Sementara warungnya baru benar-benar buka penuh saat ia pulang kerja.

“Kalau pagi buka sebentar, sampai jam sembilan. Lalu lanjut lagi sore sampai malam setelah pulang kerja. Kadang siang saya sempatkan buka sebentar saat jam istirahat, karena tempat kerja dekat rumah,” tutur Zuwinda dengan senyum pasrah, Selasa (2/9/2025).

Usaha Kecil dengan Omzet Terbatas

Keterbatasan waktu membuat warung Zuwinda sulit berkembang maksimal. Omzet yang didapat rata-rata masih di bawah Rp100 ribu per hari. Kadang-kadang bisa menyentuh Rp150 ribu, tapi itu pun belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, terutama biaya sekolah kedua anaknya. Anak sulungnya kini duduk di bangku SMA, sementara si bungsu masih sekolah dasar.

“Saya masih maju mundur kalau mau berhenti kerja di tempat orang lain dan hanya fokus jualan. Belum siap, karena kalau hanya mengandalkan warung, kebutuhan keluarga takut belum terpenuhi,” ujarnya lirih.

Sentuhan BAZNAS Melalui Program Zmart

Di tengah keterbatasan itu, hadir BAZNAS RI melalui program Zmart yang memberikan bantuan modal usaha. Dukungan ini membuat stok barang dagangan di warung Zuwinda bertambah. Bahkan, tempat jualannya yang dulu hanya menempati sudut rumah kini memiliki ruang sendiri yang lebih layak untuk berjualan.

“Alhamdulillah, terima kasih kepada BAZNAS yang sudah membantu kami. Sekarang barang dagangan lebih lengkap, warung juga punya tempat sendiri. Mudah-mudahan nanti usaha saya bisa berkembang dan pendapatan keluarga meningkat,” ungkap Zuwinda penuh harap.

Meski masih harus membagi waktu antara bekerja di luar rumah dan mengelola warung, Zuwinda menyimpan cita-cita sederhana: suatu saat ia bisa sepenuhnya fokus mengembangkan usahanya sendiri.

“Mungkin nanti, setelah anak pertama lulus SMA, insyaAllah saya berani ambil keputusan fokus hanya di warung. Karena keinginan saya memang bisa mandiri tanpa harus kerja di tempat orang lain,” katanya mantap.

Peran BAZNAS dalam Pemberdayaan

Kisah Zuwinda menjadi bukti nyata bagaimana BAZNAS bukan sekadar menyalurkan bantuan, melainkan hadir sebagai sahabat perjuangan masyarakat kecil yang ingin mandiri. Melalui program Zmart, BAZNAS membantu para pelaku usaha mikro untuk berkembang, memperkuat modal, hingga memiliki tempat usaha yang lebih layak.

Bagi Zuwinda, dukungan itu bukan hanya soal tambahan dagangan, melainkan juga suntikan semangat bahwa ia tidak sendirian. Ada lembaga yang peduli, mendorong, dan membersamai langkahnya menuju kemandirian ekonomi.