Dokumentasi BAZNAS RI
Penerima Beasiswa BAZNAS Fazhaliani Terpilih Ikuti YSEALI dan Raih Penghargaan di Amerika
14/11/2025 | Humas BAZNAS RIMahasiswi penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS RI, Fazhaliani Shariffatul’ Muna, berhasil terpilih mengikuti Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Academic Fellowship 2025 di Amerika Serikat sekaligus meraih penghargaan citizenship honorary dari Omaha City Council.
Program kepemimpinan bergengsi yang diinisiasi Pemerintah AS itu dikenal sangat kompetitif, dengan tingkat penerimaan hanya sekitar 1–2 persen dari total pelamar di Asia Tenggara.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA., menyampaikan, prestasi Fazhaliani menunjukkan kualitas para penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki komitmen sosial yang kuat.
“Kami sangat bangga. Ini bukti bahwa zakat yang ditunaikan masyarakat berbuah luas melalui generasi muda yang membawa dampak nyata bagi komunitas,” ujar Saidah di Jakarta, Jumat (14/11/2025).
Saidah menambahkan, BAZNAS terus mendorong mahasiswa penerima beasiswa untuk mengembangkan kapasitas kepemimpinan, kepekaan sosial, dan kontribusi berkelanjutan bagi masyarakat.
“Fazhaliani menjadi contoh bahwa anak muda Indonesia dapat tampil di panggung global dengan membawa nilai kebermanfaatan,” katanya.
Fazhaliani, mahasiswi program Bachelor of Media and Communication di Albukhary International University (AIU), menjalani program selama lima minggu pada September hingga Oktober 2025 di University of Nebraska at Omaha, dengan fokus Civic Engagement. Selama program, ia mempelajari strategi partisipasi masyarakat, kepemimpinan sosial, hingga pembangunan komunitas berkelanjutan melalui kelas intensif dan proyek lapangan.
Dalam salah satu sesi, Fazha mendapat kesempatan menyampaikan pidato singkat di hadapan masyarakat dan pejabat lokal Omaha. Ia juga menerima penghargaan citizenship honorary dari Omaha City Council sebagai bentuk apresiasi atas kiprah sosialnya.
Fazhaliani menjelaskan, perjalanannya berawal pada 2021 ketika ia membangun komunitas literasi anak di Indonesia yang berfokus pada pendidikan inklusif dan pemberdayaan anak jalanan. Saat melanjutkan studi di Malaysia, ia menemukan persoalan serupa pada anak-anak imigran yang tidak dapat mengakses pendidikan formal.
“Saya merasa bertanggung jawab untuk terlibat. Akses belajar adalah hak setiap anak,” ujarnya.
Saat ini Fazha bersama timnya mengembangkan program pemberdayaan keluarga melalui pengasuhan positif, untuk meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya komunikasi sehat dan peran keluarga dalam pembentukan karakter anak.
Dapatkan Update Berita dan Informasi Penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah.
Follow us